top of page

Kamu Harus Tahu - Coklat SilverQueen Ter-enak Mendunia Buatan Indonesia

  • Writer: Lokal Indo Keren
    Lokal Indo Keren
  • Jul 16, 2020
  • 2 min read

Banyak yang mengatakan bahwa coklat dapat menghilangkan rasa galau bagi para perempuan yang sedang disakiti oleh pacarnya hehehe. Coklat juga dapat menambah berat badan kalian jika kalian ingin menaikan berat badan, tapi jangan terlalu sering mengkonsumsi makanan yang manis-manis ya sobat lokal, karena bahaya untuk tubuh kalian dapat mengakibatkan penyakit diabetes apabila kalian terlalu mengkonsumsi yang manis-manis berlebihan. Mendengar kata SilverQueen pastinya sudah tidak asing ditelinga kita, coklat yang rasanya enak dengan berbagai macam toping kacang didalamnya membuat para penggembar coklat untuk mengkonsumsinya.


SilverQueen kini populer sebagai merek cokelat ternama di Indonesia, bahkan sudah mendunia. Produk ini merupakan produk kebanggaan yang dimiliki Indonesia. Di bawah PT Petra Food, SilverQueen menjadi merek cokelat dengan topping kacang mede terkenal di berbagai penjuru. PT Petra Food terletak di Garut, Jawa Barat dengan nama pertamanya ialah NV Ceres. Perusahaan ini berdiri pada zaman kolonial Belanda, NV Ceres mulanya dimiliki oleh orang Belanda yang kemudian menjual perusahaan tersebut. Ialah Ming Chee Chuang, seorang pemuda asal Burma keturunan Tionghoa yang mendapat kesempatan untuk mengambil alih NV Ceres. Menjadi sebuah perusahaan besar pada zaman kolonial membuat Chuang tidak tenang melakukan bisnisnya.


Dilansir dalam artikel vivanews.com Tahun 1950-an, Chuang pun mulai beraksi. Aksinya diawali dengan merubah nama NV Ceres menjadi PT Perusahaan Industri Ceres. Saat itu produk yang dikeluarkan berupa biskuit wafer dengan nama Ritz. Produksi biskuit wafer Ritz ini pun dilakukan pada tahun 1951. Sayangnya Nabisco Foods mengklaim biskuit wafer Ritz tersebut. Hal ini lantaran merek Ritz sudah hadir sejak tahun 1949 yang didirikan oleh pengusaha asal Belanda. Tak menyerah, PT Perusahaan Industri Ceres pun melakukan perjuangan atas hak nama Ritz. Usaha tersebut membuahkan hasil, Ritz pun menjadi merek wafer milik Ceres. Di tahun 1950-an perusahaan ini memproduksi sebuah coklat batangan, yang kini kita kenal sebagai SilverQueen.


Tahun 1950an, ada program yang dikenal dengan Program Banteng yang diselenggarakan oleh Pemerintah. Program ini ditujukan untuk perusahaan yang berstatus perusahaan asing. Namun sayang sekali Chuang tidak mendapatkan kesempatan tersebut. Chuang pun tak kehabisan akal untuk memproduksi berbagai coklat dan produk yang menarik. Hingga suatu saat Chuang mencampurkan adonan coklat dengan kacang mede, yang kemudian dikemas menjadi coklat batangan dan dilabeli dengan nama SilverQueen yang memang sudah menjadi brand.

Dilansir dalam artikel finansialku.com Hingga akhirnya pada tahun 1955, pabriknya dipindahkan ke Bandung karena pemesanan dalam jumlah besar saat berlangsungnya Konferensi Asia Afrika (K.A.A. di Bandung). Saat itu Chuang mendapat pesanan cokelat dari Presiden Soekarno. Ia ditugaskan untuk memproduksi coklat untuk acara KAA. Hal itulah yang membuat Chuang memindahkan perusahaannya yang semula di Garut ke Bandung. Saking enak dan lezatnya, cokelat buatan Ming Chee Chuang dipuji oleh Presiden Soekarno. Beliau tidak mau makan cokelat selain buatan Ming Chee Chuang. Seiring berjalannya waktu, Ming Chee Chuang mewariskan perusahaannya kepada anak laki-laki tertuanya yang bernama John Chuang. John pun menjadi CEO dari perusahaan tersebut, yang juga mengontrol keuangan perusahaan.


Jadi sobat lokal sudah tahu kan sekarang, kalau coklat SilverQueen ternyata buatan Indonesia, nah maka dari itu kalian harus menambah wawasan mengenai produk-produk yang berasal dari Indonesia. Kalian harus bangga dengan produk-produk yang di hasilkan oleh negara Indonesia dan membatu untuk mencintai produk lokal Indonesia dengan cara membeli produk tersebut. dan kalian harus tahu bahwa dengan kalian membeli produk lokal maka kalian dapat membantu Indonesia dari segi ekonomi serta dapat membarikan rasa nasionalisme kalian terhadap Indonesia. #lokalindokeren #lokaltetapkeren.



Penulis : Fitriatul Intiha

 
 
 

Comments


bottom of page